YMI BEKASI - Beredar informasi Gerakan Mahasiswa Kalimalang Bekasi (GMKB) ingin melaksanakan aksi unjuk rasa di balai kota Bekasi, (28/06/2022)
Dalam keterangannya koordinator lapangan aksi Faisal Mukhlis mengatakan bahwa aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada Kamis 30/6 sebagai bentuk perhatian terhadap kota Bekasi, yang dilanda krisis kepercayaan terhadap pemerintah kota Bekasi.
Faisal Mukhlis mengatakan "bahwa kelompok-kelompok mahasiswa dan Pemuda kota Bekasi rindu Gerakan perubahan untuk kebaikan kota Bekasi, baik dalam pelayanan masyarakat maupun kebijakan yang sifatnya menciptakan dalam memudahkan akses yang dibutuhkannya oleh masyarakat kota Bekasi" ujarnya
Disamping itu juga Faisal menyinggung bahwa pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK terhadap walikota Rahmat Effendi, banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan plt saat ini tidak sebanding lurus dengan kondisi kota Bekasi saat ini.
"Kita ingin menciptakan kota Bekasi yang Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan sesuai dengan visi walikota maka sangat penting bagi kita untuk melihat bagaimana praktik kejahatan korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum pemerintah kota Bekasi, agar kedepan kota Bekasi sesuai dengan harapan masyarakatnya"
Salah satu kebijakan yang dinilai sangat janggal yaitu terkait edaran yang dikeluarkan oleh plt walikota Bekasi tentang larangan keikutsertaan pengurus dan pegawai BUMD Dalam partai politik (parpol), namun nyatanya sampai saat ini masih banyak petugas parpol yang ditempatkan di BUMD, tentu hal tersebut telah melanggar edaran yang dikeluarkan, atau kami menduga bahwa hal tersebut semata-mata demi kepentingan politik plt saat ini.
Dalam edaran yang dikeluarkan oleh GMKB mereka menuntut agar plt walikota Bekasi untuk diperiksa karena terindikasi memiliki keterlibatan Kasus korupsi yang dilakukan oleh walikota Rahmat Effendi.
"Kita saat ini sedang mengumpulkan beberapa bukti lainnya yang kuat bahwa masih banyak pejabat-pejabat di pemerintahan kota Bekasi terlibat dalam kasus korupsi Rahmat Effendi dan saat belum ada tindak lanjut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentunya jika kami sudah mengumpulkan bukti lainya kami akan segera laporkan ke KPK"Tutupnya
Sumber : Yoga
