Yodha Media Indonesia - Hari Disabilitas Internasional 2022 atau International Day of Person with Disablities merupakan peringatan internasional yg jatuh di tanggal 3 Desember.
Peringatan ini pertama kali dipelopori oleh resolusi Majelis umum perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 47/3 Dari tahun 1992, dengan tujuan bisa memperjuangkan hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di segala aspek atau bidang.
Mengutip situs resmi PBB, tema yg diusung untuk peringatan Hari Disabilitas Internasional 2022, yakni “Transformative solutions for inclusive development"
The role of innovation in fuelling an accessible and equitable world” atau “Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif "
kiprah penemuan dalam mendorong global yg dapat diakses dan adil.
Tema tahun ini berfokus di pemahaman perihal informasi-isu disabilitas dan memobilisasi dukungan buat martabat, hak serta kesejahteraan para penyandang disabilitas.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Provinsi Jawa Barat Ruhyat Nugraha Mengucapkan Selamat Hari Disabilitas International
“Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif"
Sementara itu, melansir asal Organisasi Kesehatan global (WHO), sebesar 1,tiga miliar orang atau 16 persen dari populasi dunia menyandang disabilitas hingga waktu ini. Jumlah ini terus bertambah kian tahunnya.
“Penyandang disabilitas pada seluruh global mengalami ketidaksetaraan kesehatan, mereka mati lebih awal, mempunyai kesehatan yang buruk , serta mengalami poly keterbatasan dalam fungsi sehari-hari daripada insan normal,” terang WHO.
sehingga, para penyandang disabilitas menduga bahwa tidak adil. Belum lagi stigma dan diskriminasi, kemiskinan, pengucilan dari pendidikan serta pekerjaan, dan kendala dalam kesehatan yg harus mereka hadapi.
oleh karena itu, WHO meminta pada pemerintah supaya pula memperhatikan para penyandang disabilitas, di antaranya:
Pertama, melakukan pemerataan bagi penyandang disabilitas pada sentra-pusat kesehatan.
kedua, mengikutsertakan penyandang disabilitas dalam kontribusi pada bidang kesehatan.
Ketiga, memantau akibat tindakan sektor kesehatan terhadap penyandang disabilitas.
Organisasi dunia pada bidang kesehatan pula berkata, untuk mencapai keseteraan kesehatan bagi penyandang disabilitas, diperlukan buat mencapai Health for All.*** Nhd