Yodha Media Indonesia - Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) menerapkan teknologi busa geofoam EPS sebagai pengganti timbunan tanah. Teknologi ini diterapkan pada pembangunan seksi 5A di Desa Cipamekar, Sumedang. Geofoam EPS merupakan material expanded polystyrene berupa balok-balok berbobot ringan yang digunakan untuk menangani lapisan tanah yang labil.
Penggunaan geofoam EPS memiliki beberapa keunggulan. Pertama, teknologi ini dapat mengurangi beban yang harus ditanggung oleh tanah secara signifikan. Selain itu, geofoam EPS juga dapat mengurangi dan memperlambat proses penurunan tanah dasar dan infrastruktur di dalamnya, serta meningkatkan stabilitas tanah. Geofoam EPS juga tahan lama, tidak teroksidasi oleh udara, air, maupun elemen alam lainnya, dan tahan terhadap rayap.
Keunggulan lainnya adalah bobot yang sangat ringan, sehingga penggunaan peralatan dan tenaga kerja dapat lebih efisien. Proses pemasangan balok EPS juga tidak tergantung pada kondisi cuaca. Selain itu, penggunaan geofoam EPS juga dapat menghemat waktu dan biaya.
Pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sendiri sedang berlangsung, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa seksi 4-6 (Cimalaka-Dawuan) sepanjang 29,3 km akan rampung pada pertengahan Juni 2023. Dengan demikian, seluruh ruas tol sepanjang 62 km tersebut dapat beroperasi penuh.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Triono Junoasmono, menyatakan bahwa pembangunan Tol Cisumdawu seksi 4-6 hampir selesai. Beberapa titik sedang dalam proses finishing pada parapet dan aspal. Targetnya adalah menyelesaikan semua pada 15 Juni, tetapi upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikannya lebih cepat, yaitu pada 12 Juni, agar Tol Cisumdawu dapat dioperasikan dan diresmikan secara keseluruhan pada bulan Juni ini.