.png)
Yodha Media Indonesia - Jakarta, 22 Agustus 2023 - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait efektivitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menumpas praktik korupsi di Indonesia.
Dalam pidatonya pada acara BPIP di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, pada Senin (21/8), Megawati secara terang-terangan menyuarakan kekhawatiran atas tingginya tingkat korupsi di kalangan pejabat negara dan politikus, serta meragukan efektivitas KPK dalam menghadapi masalah ini.
Megawati, yang juga mantan Presiden RI, menyoroti fakta bahwa meskipun KPK telah didirikan dengan tujuan utama memberantas korupsi, praktik korupsi di kalangan pejabat negara masih merajalela.
Ia menekankan pentingnya pejabat negara dan politikus menyadari dampak buruk yang ditimbulkan oleh korupsi, khususnya pada rakyat miskin.
"Dalam pidatonya, Megawati meminta pejabat negara dan politikus untuk melihat langsung kondisi rakyat yang masih hidup dalam kemiskinan.
Ia berharap hal ini bisa membuat mereka berpikir ulang sebelum terlibat dalam praktik korupsi. 'Hayo kalian pergilah ke bawah. Lihat noh rakyat yang masih miskin. Ngapain kamu korupsi? Akhirnya masuk penjara juga,' ujarnya dengan nada serius," ungkap seorang peserta acara yang hadir.
Namun, sorotan utama Megawati adalah kepada sistem penegakan hukum di Indonesia. Ia meragukan komitmen para penegak hukum dalam menindak para koruptor.
"Persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum di Indonesia ini yang sudah kita buat?" tanyanya retoris. Ia menekankan bahwa penegak hukum memiliki peran kunci dalam menentukan apakah upaya memberantas korupsi akan berhasil atau tidak.
Dalam konteks ini, Megawati mengutarakan suatu pengalaman pribadi di mana ia pernah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membubarkan KPK.
Alasannya adalah bahwa menurutnya, KPK tidak lagi efektif dalam menjalankan misinya, mengingat masih banyaknya kasus korupsi yang terjadi.
"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, udah deh bubarin aja KPK itu Pak. Jadi menurut saya enggak efektif," paparnya dengan tegas.
Pernyataan Megawati ini telah memicu beragam respons dari berbagai kalangan masyarakat dan politikus.
Ada yang sepakat dengan pandangannya, sementara yang lain menganggap KPK masih memegang peran penting dalam upaya memberantas korupsi. Polemik ini menunjukkan kompleksitas isu korupsi yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Kendati demikian, pernyataan kontroversial ini menggarisbawahi perlunya evaluasi mendalam terhadap peran dan kinerja KPK serta sistem penegakan hukum di Indonesia.
Sementara upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan, diskusi terbuka dan solutif seperti ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi perbaikan situasi yang ada.****
