YODHA MEDIA INDONESIA - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, dengan tegas mengklarifikasi bahwa pembelian lahan untuk pembangunan SMP Negeri 4 Citeureup tidak mengalami penolakan dari masyarakat setempat.
Hal ini disampaikannya pada Reses masa sidang 3 tahun anggaran 2023 yang diadakan di aula kantor Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Senin (4/9/23).
Munculnya isu penolakan terhadap pembangunan SMP Negeri 4 Citeureup telah memicu kekhawatiran dan keterlambatan dalam pembelian lahan tersebut.
Rudy Susmanto menyatakan bahwa setelah menyelidiki secara langsung di lapangan, tidak ada bukti atau tanda-tanda penolakan dari masyarakat terhadap proyek tersebut.
"Jadi ada informasi bahwa pembangunan atau pembelian lahan untuk SMP itu ditolak sana dan sini. Padahal ketika kita cek di lapangan tidak ada yang menolak," tegas Rudy kepada wartawan.
Selain itu, masyarakat Kelurahan Pabuaran Cibinong juga memiliki pertanyaan serupa mengenai proyek ini, mengingat telah dianggarkan untuk tahun 2023.
Namun, adanya informasi yang salah mengenai penolakan tersebut telah mengakibatkan penundaan dalam pembelian lahan yang diperlukan untuk pembangunan SMP tersebut.
Rudy menambahkan bahwa program pembelian lahan untuk SMPN Cibinong dan Citeureup telah disetujui dalam anggaran tahun 2023.
Namun, karena ketidakpastian terkait penolakan, Dinas Pendidikan tampaknya belum berani melanjutkan proyek tersebut. Masyarakat telah mengungkapkan keinginan mereka agar pembangunan SMP tersebut segera direalisasikan.
"Sekarang, yang perlu dihindari adalah ketakutan dalam mengambil keputusan untuk merealisasikan program ini pada tahun 2023. Kapan akan dijalankan, kita hanya bisa mendorong, dan langkah-langkah selanjutnya akan ditanyakan kepada Dinas Pendidikan mengenai kemajuan proyek ini," jelas Rudy.
Rudy menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong Dinas Pendidikan agar segera melakukan pembelian lahan yang diperlukan.
Namun, jika pembelian tersebut tidak terealisasi hingga akhir tahun ini, maka dana yang sudah dialokasikan untuk proyek ini akan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) dan akan memerlukan pengulangan proses di anggaran tahun 2024 mendatang.
"Kami akan terus meminta agar proyek ini dilanjutkan. Namun, jika lahan tidak tersedia dan proyek tidak terealisasi tahun ini, maka di tahun 2024 tidak akan dapat dibangun. Ini berarti kami akan mundur lagi, harus menyiapkan lahan baru jika anggaran di APBD mencukupi. Jika tidak terserap, pasti akan menjadi Silpa," tambah Rudy.
Dengan klarifikasi dari Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini, diharapkan bahwa pembangunan SMP Negeri 4 Citeureup dapat berlanjut tanpa hambatan lebih lanjut dan memberikan manfaat pendidikan yang baik bagi masyarakat setempat.
TONTON SELENGKAPNYA DISINI
