Yodha Media Indonesia - 10 Januari 2024 - Kabupaten Bogor mencuri perhatian publik dengan langkah luar biasa dalam mengubah wajah sektor pertanian dan peternakan.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, menjadi motor penggerak di balik revolusi ini, mengajak Pemerintah Kabupaten untuk menggebrak potensi kedua sektor tersebut.
Terobosan spektakuler ini, didukung oleh data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), mengungkapkan kontribusi besar sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Bogor, mencapai Rp14,22 triliun atau 5,31 persen pada tahun 2022.
Rudy Susmanto, dalam konferensi pers pada hari Rabu (10/1), menegaskan bahwa pertanian bukan sekadar soal produksi, tetapi juga penciptaan lapangan kerja. Pertumbuhan sektor pertanian mencapai 3,47 persen, dengan peningkatan produktivitas padi mencapai 5,17 persen, menghasilkan total produksi sebesar 299.894 ton pada tahun 2022.
Meskipun terjadi lonjakan produksi padi, Rudy mencatat penurunan luas panen padi sebesar 2,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 56.002 hektar.
Di hadapan tantangan ini, Rudy menekankan urgensi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjadi lebih proaktif dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian guna mencapai keseimbangan optimal.
Terobosan ini tidak hanya berfokus pada sektor pertanian. Rudy Susmanto juga mendorong pengembangan subsektor peternakan. Menurut data BPS, Kabupaten Bogor memiliki potensi besar dalam populasi unggas dan ternak besar.
Pada tahun 2022, populasi unggas di Kabupaten Bogor menunjukkan dominasi ayam ras pedaging sebanyak 27.163.199 ekor, diikuti oleh ayam ras petelur sebanyak 9.200.787 ekor.
Namun, untuk ternak besar, populasi sapi potong mengalami penurunan signifikan menjadi 18.585 ekor, menurun sebesar 24,27 persen dibandingkan tahun 2021.
"Pengembangan subsektor peternakan menjadi kunci diversifikasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kita harus memberikan perhatian yang cukup terhadap sektor ini," ujar Rudy Susmanto.
Ia menambahkan bahwa penurunan jumlah ternak sapi potong salah satunya disebabkan oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sehingga langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan perlu diambil untuk menjaga keberlanjutan subsektor peternakan di Kabupaten Bogor.
Dengan langkah-langkah strategis dan fakta terbaru ini, Kabupaten Bogor sepertinya berada di jalur yang benar untuk mengangkat sektor pertanian dan peternakan ke puncak kemakmuran.
Revitalisasi ini diharapkan menciptakan momentum positif dan menjadi teladan bagi daerah lain dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi.
Kabar baik ini tidak hanya akan memberikan dampak positif pada ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kabupaten Bogor, siap-siap untuk bersinar!