YMI - Jakarta, 28 Januari 2024 - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menciptakan momen tak terlupakan dalam acara "Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran" di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (27/1).
Dalam kehangatan acara, Prabowo berbagi kisah emosional tentang masa lalunya bersama para aktivis, terutama dengan Ketum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Agus Jabo dan bekas politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.
Cerita menarik bermula dari konflik masa lalu di mana Prabowo, sebagai tentara aktif, sering berseberangan dengan Agus Jabo dan Budiman Sudjatmiko.
Kejadian unik bahkan membuat mereka terlibat dalam adegan kejar-kejaran, mengundang tawa dan kekaguman dari para hadirin.
Namun, kejutan terbesar datang ketika Agus Jabo dan Budiman Sudjatmiko resmi bergabung dalam struktural Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Prabowo memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait insiden kejar-kejaran tersebut.
"Agus Jabo, ketua Prima, maaf pak Agus dulu saya kejar-kejar anda atas perintah, bandel sih," ungkap Prabowo dengan senyum tulus, disambut sorak sorai para relawan yang memenuhi JCC.
Tidak hanya kepada Agus Jabo, Prabowo juga mengungkapkan permintaan maafnya kepada Budiman Sudjatmiko dengan kata-kata penuh kerendahan hati.
"Saudara Budiman Sudjatmiko. Ini juga sorry man dulu gua kejar-kejar lo juga, tapi gua udah minta maaf sama lo," tambahnya.
Pernyataan permintaan maaf ini menjadi titik puncak acara, menyentuh hati ribuan hadirin dan relawan yang turut memeriahkan kampanye tersebut.
JCC pun riuh dengan tepuk tangan dan sorakan sebagai bentuk apresiasi terhadap langkah Prabowo yang menunjukkan sikap tulusnya terhadap rekan-rekan aktivis yang pernah berseberangan dengannya.
Dalam suasana kampanye yang semakin memanas, momen ini bukan hanya memberikan nuansa kemanusiaan dan perdamaian, tetapi juga menegaskan bahwa di atas perbedaan pandangan politik, ada ruang untuk berdamai dan bersatu demi kepentingan bersama.
Kejadian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk menjaga suasana pemilu yang damai dan bermartabat. Sebuah kisah manusia sejati di tengah hiruk-pikuk politik yang memikat hati dan merajut perdamaian.
