Yodha Media Indonesia - Pada pengumuman resmi hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari, terungkap sebuah kejutan politik yang mempengaruhi nasib dua partai utama, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hasil rekapitulasi menunjukkan PPP hanya berhasil memperoleh dukungan sebesar 3.89 persen suara, sementara PSI hanya meraih 2.88 persen.
Kedua partai ini terpaksa harus menghadapi kenyataan bahwa suara yang diperoleh berada di bawah parliamentary threshold yang ditetapkan sebesar 4 persen.
Dampak dari hasil ini tak hanya berdampak secara nasional, tetapi juga menciptakan gelombang kekhawatiran di tingkat daerah, khususnya di Jawa Barat. Sejumlah calon legislatif (caleg) dari PPP di Jawa Barat merasakan getaran politik yang signifikan.
Pepep Saepul Hidayat, Plt Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jabar, menyatakan bahwa meskipun ada caleg yang berhasil lolos dari Jawa Barat, masih ada ketidakpastian yang menggelayuti.
Salah satunya adalah Elly Rachmat Yasin dari Dapil Jabar 5 (Kabupaten Bogor), yang DPW PPP Jabar telah ajukan ke Mahkamah Konstitusi atas hasil rekapitulasi yang dianggap kontroversial.
Pepep menegaskan bahwa pihaknya memiliki waktu tiga hari untuk mempertimbangkan apakah akan menerima hasil tersebut atau memutuskan untuk menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi.
"Ini baru rekapitulasi, bukan hasil akhir pemilu," tegasnya.
Sementara itu, DPW PPP Jabar telah melaporkan keberatan mereka terhadap hasil rekapitulasi kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar dan pusat.
Mereka bersiap untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan guna memperjuangkan hak-hak politik yang mereka yakini telah terciderai.
Dalam momentum ini, perhatian publik terutama terpusat pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh PPP Jabar dan apakah Mahkamah Konstitusi akan merespons tuntutan mereka.
Perjalanan politik pasca-rekapitulasi Pemilu 2024 masih menjadi sorotan utama dalam panorama politik Indonesia.
