Yodha Media Indonesia - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat dua kali erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat dini hari.
Letusan pertama terjadi pada pukul 00:40 WITA, dan letusan kedua terjadi pada pukul 03:21 WITA. Meski tidak teramati ketinggian kolom visual letusan kedua, namun laporan tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 37 mm dan berlangsung selama 477 detik.
Status gunung berapi tersebut saat ini berada pada level II atau “Waspada”, menurut PVMBG, membuat warga sekitar dan pengunjung menghindari aktivitas apa pun dalam radius 2 km dari pdiusat letusan.
Sementara Herman, pengamat, juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi banjir bandang di sungai yang berhulu di Puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki saat hujan dengan intensitas tinggi.
Letusan mendadak gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak dua kali dalam hitungan jam telah menimbulkan kekhawatiran luas mengenai tingkat bahaya yang ditimbulkannya.
Sementara PVMBG telah menetapkan gunung berapi tersebut pada tingkat “Waspada” yang artinya waspada.
Namun, hal ini mungkin akan menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya letusan yang lebih sering dalam beberapa hari atau minggu mendatang, sehingga mungkin akan menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan lebih lanjut.
Gunung Lewotobi Laki-laki terletak di ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl), terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gunung berapi ini telah aktif sejak abad ke-17 dan meletus beberapa kali, dengan letusan terakhir terjadi pada tahun 2012.
Meskipun kawasan di sekitar gunung berpenduduk jarang, namun merupakan destinasi favorit bagi wisatawan petualang yang tertarik dengan pemandangannya yang menakjubkan.
Dampak langsung dari letusan tersebut adalah potensi bahaya aliran awan panas, yang dikenal secara lokal sebagai “Wedhus Gembel,” yang dapat menggelinding menuruni gunung, serta kemungkinan awan abu yang mengakibatkan penutupan sementara bandara.
Karena erupsi yang terus terjadi, PVMBG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya dan menghindari aktivitas apa pun dalam radius 2 km dari pusat erupsi.
Selain itu, PVMBG memperkirakan sungai-sungai di sekitar kawasan itu bisa saja mengalami banjir bandang saat hujan deras.
Meskipun tidak aktif selama lima tahun, kejadian baru-baru ini yang terjadi di Gunung Lewotobi Laki-laki telah membuat khawatir warga dan pejabat. Penting untuk selalu waspada dan terus memantau aktivitas gunung berapi apa pun, terutama jika terjadi di Indonesia, yang lokasinya berada di jalur 'Cincin Api'.
PVMBG dan organisasi terkait lainnya akan terus memantau Lewotobi Laki-laki dan memberikan update aktivitasnya.
Sementara itu, warga sekitar dan wisatawan harus menaati perintah dan tetap berhati-hati untuk menghindari potensi bahaya dari gunung berapi tersebut.