masukkan script iklan disini
KOMPAK : Jajaran Pemerintah Desa Bantarsari kompak ketika berfoto bersama dengan Mahasiswa YARSI |
Program inipun langsung dicaplok pemangku kebijakan diberbagai daerah. Salah satunya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Seperti, Pemerintah Desa (Pemdes, red) Bantarsari Kecamatan Rancabungur. Program inipun direalisasikan dengan baik.
Kepala Desa Bantarsari Lukmanul Hakim menuturkan, program hilirisasi digital sangat penting saat ini. Musabab, era zaman yang semakin, dan terus berkembang.
"Saat ini Jawa Barat memiliki tagline Jabar Digital. Saya sangat mendukung. Untuk itu kami realisasikan desa digital di Bantarsari," ujarnya Selasa 11/6.
Ia menyampaikan, pihaknya meluncurkan aplikasi berbasis digital, yang nantinya bertujuan mempermudah masyarakat untuk meng-akses segala informasi yang diperlukan.
"Salah satunya data adminitrasi kependudukan. Aplikasi ini berguna untuk mengetahui, angka kelahiran, kematian, warga datang, warga pergi, dan seluruh potensi yang ada," jelasnya lagi.
Lukman menambahkan, informasi yang tersedia tersebut tentu update dikarenakan pihaknya menugaskan satu operator yang fokus untuk mengelola basis data pada aplikasi desa digital tersebut.
"Sementara, untuk pelaksanaan pembuatan aplikasi desa digital ini dibuat oleh Tim PKM Universitas YARSI," terangnya.
Tentu, lanjut Lukman, aplikasi desa digital ini merupakan suport system yang sangat membantu. Khususnya dalam mengambil kebijakan untuk kemashalatan masyarakat.
Sementara itu, Dosen Universitas YARSI
Herika Hayurani berharap, aplikasi basis data digital dapat memberikan manfaat dan dapat diakses oleh khalayak umum, khususnya oleh masyarakat Desa Bantarsari.
Adapun, lanjut Herika, seperti Desa Bantarsari yang saat ini memiliki jumlah penduduk 7.549 jiwa yang terdiri dari laki laki 3.819 jiwa, perempuan 3.730 jiwa, dengan jumlah dua kepala dusun, 27 RT, 8 RW, 2.170 jumlah kepala Keluarga.
"Tentu, sangat diharapkan basis data digital ini menjadi data konkrit yang dapat diakses secara umum," pungkasnya.