Yodha Media Indonesia - Dalam debat perdana Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah, Calon Gubernur nomor urut 1, Andika Perkasa, telah menyoroti isu penting mengenai penurunan indeks demokrasi di provinsi tersebut.
Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir, sebagian besar indikator menunjukkan tren penurunan yang mengkhawatirkan. Hal ini juga tercermin dalam penurunan indeks pelayanan publik, yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk integritas dan efisiensi ekonomi daerah.
Tak hanya itu, Andika juga mengangkat isu kesenjangan di bidang pendidikan di Jawa Tengah. Ia menyoroti perbedaan lama sekolah antara kota-kota dan kabupaten-kabupaten di provinsi tersebut yang cukup mencolok.
Dengan rata-rata lama sekolah masyarakat Jawa Tengah usia 25 tahun ke atas hanya sekitar 8 tahun, tantangan pendidikan di daerah tersebut memang tidak bisa diabaikan.
Dalam menghadapi berbagai masalah tersebut, Andika berharap para pemimpin masa depan Jawa Tengah, terutama calon gubernur dan wakil gubernur yang akan menjabat, dapat memberikan perhatian yang serius.
Dengan menekankan pentingnya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dan mengurangi tingkat kemiskinan hingga nol persen, ia membangun panggung bagi perubahan yang lebih baik di masa depan.
Melalui refleksi mendalam ini, kita diajak untuk menyadari betapa pentingnya menjaga demokrasi, meningkatkan pelayanan publik, dan mengurangi kesenjangan pendidikan.
Semua pihak, baik pemimpin maupun masyarakat, perlu berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif demi masa depan yang lebih baik bagi Jawa Tengah.