Yodha Media Indonesia - Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPD RI menuai sorotan dari publik. Senator dari Jawa Barat, Alfiansyah Komeng, menyampaikan protesnya kepada pimpinan DPD RI karena tidak ditempatkan di bidang yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Komeng ingin ditempatkan di Komite seni budaya, namun justru ditaruh di sektor pertanian.
"Assalamualaikum, ini dapil saya di Jabar nih. Kebanyakan emak-emak. Tahu sendiri kan mulut emak-emak kan paling sakti di dunia," ujarnya dilansir dari Tiktok @bpsdi.dpdri, pada Kamis (10/10/2024).
Komeng merasa bingung harus bekerja di tempat yang bukan bidangnya. Meskipun begitu, pimpinan DPD RI memintanya untuk mempelajari dengan cepat bidang pertanian yang ditugaskan kepadanya. Namun, Komeng mengaku bingung harus belajar kemana sesuatu yang tidak dipahaminya.
Netizen pun menganggap pernyataan Komeng sebagai bentuk kritik terhadap Ketua DPD RI yang menempatkan anggota yang tidak sesuai bidangnya di Komite.
Sebagai lembaga legislatif yang memiliki Alat Kelengkapan Dewan, DPD RI menghadapi tantangan dalam menempatkan anggota di Komite yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Meskipun begitu, hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi Ketua DPD RI dan pimpinan lainnya untuk memastikan bahwa tiap anggota dapat ditempatkan di Komite yang sesuai dengan bidangnya. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi kualitas kerja dan efektivitas dari Alat Kelengkapan Dewan itu sendiri.
Sebagai warga negara, kita berharap agar kritik dan saran dari para anggota legislatif tidak hanya didengar, namun juga dipertimbangkan dengan serius demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
