Yodha Media Indonesia - Kepergian para mitra Kerja dan pejabat Dinas Sosial dari Kabupaten Bogor ke Bali untuk menghadiri acara Bimtek telah menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. (12/11)
Kegiatan bimbingan teknis bertema manajemen psikososial bagi korban bencana alam, total 133 orang berangkat selama 3 hari pada 11-13 November 2024, menuai beragam kritik dari masyarakat.
Kritik tersebut tak lepas dari fakta bahwa keberangkatan ke Bali menggunakan anggaran sebesar Rp 950 juta dari APBD 2024 Perubahan, di tengah kondisi darurat akibat bencana alam yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Bogor.
Warga merasa bahwa tindakan ini kurang empati terhadap mereka yang sedang mengalami kesulitan akibat bencana alam.
Namun, PJ. Bupati Bogor, Bachril Bakri, membantah tudingan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek tersebut mungkin telah direncanakan jauh sebelumnya bersama mitra kerja, tanpa ada niat untuk tidak peduli terhadap korban bencana alam.
“Kegiatan Bimtek itu mungkin sudah lama direncanakan, sehingga tak ada maksud untuk tidak berempati kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam,” Ungkap Bachril.
Dalam pelaksanaan Bimtek tersebut, 133 peserta termasuk pejabat Dinsos, mitra kerja, dan berbagai elemen yang terlibat dalam pelayanan sosial kepada masyarakat.
Meskipun biaya yang dikeluarkan cukup besar, kegiatan ini dianggap sebagai bagian dari program perlindungan sosial korban bencana alam yang terintegrasi dalam APBD 2024.
Keputusan keberangkatan ke Bali atas dasar surat tugas resmi menunjukkan bahwa acara tersebut memang direncanakan sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah manajemen psikososial bagi korban bencana.
Meski kontroversial, penting bagi kita untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang sebelum membuat penilaian yang final.