Yodha Media Indonesia - Langkah maju yang diambil oleh Dinas Sosial Kabupaten Bogor baru-baru ini patut diapresiasi, dengan menunjuk Bali sebagai tempat diselenggarakannya Workshop Penguatan Kompetensi bagi relawan yang terlibat dalam Pilar Sosial.
PKH (Program Keluarga Harapan), PSM (Pekerja Sosial Masyarakat), LK3 (Layanan Konsultasi Kesejahteraan Keluarga), dan LK2S adalah beberapa di antara mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Farid Ma'ruf, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa workshop ini tidak sekadar merupakan kunjungan rutin, melainkan sebuah forum intensif yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi relawan dalam menangani tantangan psikososial.
Melibatkan beberapa pegawai terkait bertujuan memperkaya pengetahuan dan membangun sinergi yang kuat antara pegawai dan relawan.
“Workshop ini didesain untuk membahas konsep penanganan psikososial yang relevan bagi Kabupaten Bogor,” ungkap Farid Ma'ruf, menekankan tujuan utama kegiatan tersebut.
Bali dipilih sebagai lokasi untuk workshop ini karena kecocokan dengan tema psikososial yang ingin diangkat. Keputusan lokasi ini didorong oleh kesesuaian dengan kegiatan yang direncanakan dan kerjasama yang baik dari pihak pihak yang mendukung pelaksanaan workshop.
Relawan pilar sosial dari masing-masing kecamatan diharapkan memainkan peran aktif dalam workshop ini dengan berpartisipasi dalam diskusi, menukar ide, serta merumuskan konsep-konsep yang dapat diimplementasikan secara luas di organisasi sosial mereka masing-masing.
Farid Ma'ruf juga menantikan laporan selengkapnya dari perwakilan kecamatan tentang hasil diskusi yang telah dilakukan.
Tantangan terbesar yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah menguatkan koordinasi di antara pilar sosial yang selama ini bergerak secara terpisah. Sinergi dan kerjasama yang lebih erat menjadi fokus utama untuk menjadikan penanganan psikososial pascabencana lebih terintegrasi dan efektif.
Melalui Workshop Psikososial di Bali, Dinas Sosial Kabupaten Bogor berharap para relawan pilar sosial dapat melaksanakan tugas mereka dengan pendekatan berpikir naluriah yang dipadukan dengan konsep aksi kerelawanan yang terstruktur dan sistematis.
Semoga kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memperkuat jaringan kerjasama untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
