Yodha Media Indonesia - Dalam menyambut Hari Hak Asasi Manusia Internasional, Mahasiswa Tazkia bersama BEM dan SJP Tazkia mengeluarkan pernyataan sikap yang tegas terkait dengan pelanggaran HAM di Indonesia dan di seluruh dunia, termasuk isu kemerdekaan Palestina.
Mereka menekankan pentingnya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan dan mengajak untuk dukungannya melalui kampanye #ExpelIsraelFromUN.
Pada hari yang bersejarah, ketika suara keadilan dan kemanusiaan bergema di langit-langit kampus Institut Tazkia, mahasiswa dengan penuh semangat dan kesadaran akan pentingnya Hak Asasi Manusia (HAM) bersatu dalam sebuah konsolidasi yang memukau. Tujuan mereka tak lain adalah untuk menyambut Hari HAM Internasional dengan sikap yang jelas dan tegas.
Dalam dunia yang dipenuhi oleh berbagai isu pelanggaran HAM, mahasiswa Tazkia memahami betapa pentingnya tanggung jawab bersama untuk menjaga dan melindungi HAM. Mereka merenungkan masalah pelanggaran HAM di Indonesia serta genosida yang mengguncang dunia, khususnya konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Presiden Mahasiswa Institut Tazkia, Indra Mahfuzhi, dengan lantang menyatakan bahwa HAM bukan sekadar hak, melainkan sebuah tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat. Pernyataan ini mencerminkan kesadaran akan peran penting dalam menjaga martabat kemanusiaan.
Seiring dengan semangat yang membara, mahasiswa Tazkia, melalui BEM dan SJP Tazkia, bersama-sama mengajukan desakan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terkatung-katung di Indonesia. Mereka menyoroti urgensi penyelesaian konflik HAM yang menjadi beban berat bagi negara.
Kesadaran akan keadilan dan kemanusiaan juga terpancar dalam pernyataan mereka terkait dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Ketua Umum SJP Tazkia, Muhammad Fauzil Adhim, menekankan pentingnya mendukung kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari perjuangan kemanusiaan yang lebih luas.
Dalam upaya solidaritas, mahasiswa Tazkia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam kampanye dengan menggunakan hashtag #ExpelIsraelFromUN sebagai bentuk tekanan kepada PBB untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran HAM di Palestina. Mereka meyakini bahwa bersama-sama, suara kita dapat membawa perubahan yang positif bagi keadilan dan kemanusiaan.
Keseluruhan pernyataan sikap ini bukan sekadar sebuah seruan, melainkan sebuah harapan bahwa pemerintah mendengarkan suara rakyat dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan HAM. Mereka menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina harus menjadi prioritas dalam kebijakan luar negeri Indonesia, sebagai bentuk komitmen nyata dalam menjaga martabat kemanusiaan.