Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Iklan

Transparansi dan Integritas dalam Pemberian Bonus: Perspektif dari Desakan Wakil Ketua DPRD Bogor

Nia
Jumat, 03 Januari 2025
Last Updated 2025-01-09T16:07:49Z
masukkan script iklan disini


Yodha Media Indonesia - Keberhasilan para atlet dalam meraih prestasi emas di ajang olahraga nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) sering kali mengaburkan peran penting pelatih lokal yang berjasa membina mereka dari awal.


Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin (akrab disapa Junsam), menyoroti ketimpangan ini dan mengusulkan agar pelatih lokal yang tidak masuk dalam Surat Keputusan (SK) Kontingen Jawa Barat tetap mendapatkan apresiasi berupa bonus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.


“Seharusnya, pelatih yang tidak mendapatkan SK Kontingen Jawa Barat tapi memiliki atlet binaan yang berhasil masuk kontingen dan meraih medali, mendapatkan perhatian berupa bonus dari Pemkab Bogor,” tegas Junsam, Jumat (3/1/25).


Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, peran pelatih tidak bisa diremehkan, terlebih mereka adalah pilar utama dalam mencetak atlet-atlet berprestasi.


“Atlet tak mungkin mencapai medali emas tanpa bimbingan pelatih. Sudah saatnya pemerintah menghargai kerja keras mereka, terutama yang tidak masuk SK provinsi namun berhasil membawa nama Kabupaten Bogor ke kancah nasional,” lanjut mantan Ketua KONI Kabupaten Bogor itu.


Pembahasan di Tingkat DPRD dan Dispora


Junsam mengungkapkan bahwa pihaknya berencana membahas usulan tersebut bersama pimpinan DPRD lainnya serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor. Menurutnya, prioritas ini bukan sekadar penghargaan, tetapi juga bentuk tanggung jawab pemerintah daerah.



“Banyak atlet binaan KONI dan NPCI Kabupaten Bogor yang berprestasi di PON, Peparnas, dan ajang internasional seperti SEA Games serta ASEAN Para Games. Namun, hanya sedikit pelatih asal Kabupaten Bogor yang diakui dalam SK Kontingen Jawa Barat. Ini jadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh Pemkab Bogor,” tegasnya.


Sekretaris Umum NPCI Kabupaten Bogor, Ripin Sembiring, turut mendukung gagasan ini. Ia mengakui bahwa keberhasilan atlet di tingkat nasional maupun internasional berawal dari tangan pelatih lokal.


“Terkadang, provinsi hanya menerima atlet yang sudah matang. Saat ada pembagian bonus, pelatih dari pengcab di kabupaten dan kota malah gigit jari karena tidak masuk dalam SK Kontingen Provinsi,” ujar Ripin.


Dalam konteks ini, penghargaan terhadap pelatih lokal menjadi aspek penting yang selama ini luput dari perhatian. Bonus bagi pelatih yang tidak masuk SK provinsi merupakan langkah konkret untuk mengapresiasi dedikasi mereka.


Usulan ini, jika terealisasi, tidak hanya menciptakan keadilan tetapi juga memotivasi pelatih untuk terus mencetak generasi atlet juara dari Kabupaten Bogor.


Dengan momentum pembahasan yang sudah bergulir, masyarakat berharap Pemkab Bogor segera mengambil langkah nyata untuk menghargai jasa pelatih yang selama ini menjadi pahlawan tak terlihat di balik kesuksesan atlet-atlet Indonesia.




iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Disqus Shortname

Comments system

Tag Terpopuler

Iklan